Di saat daku tua
bukan lagi diriku yang dulu
Maklumilah diriku
bersabarlah dalam menghadapiku
Di saat daku menumpahkan kuah sayuran di bajuku
di saat daku tidak lagi mengingat cara mengikat tali sepatu
ingatlah saat-saat daku mengajarmu,membimbingmu untuk melakukannya.
Di saat saya dengan pikunnya mengulang terus menerus ucapan yang membosankanmu,
bersabarlah mendengarkanku,jangan memotong ucapanku.
Di masa kecilmu,daku harus mengulang dan mengulang terus sebuah cerita yang telah saya ceritakan ribuan kali hingga dirimu terbuai dalam mimpi
Di saat saya membutuhkan untuk dimandikan,janganlah menyalahkanku.
Ingatlah di masa kecilmu,bagaimana cara daku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi?
Di saat saya kebingungan menghadapi hal-hal baru dengan teknologi modern.
Janganlah menertawakan aku,
renungkanlah bagaimana daku dengan sabarnya menjawab setiap "mengapa" yang engkau ajukan saat itu.
Di saat kakiku terlalu lemah untuk berjalan,
ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku,
bagaikan di masa kecilmu daku menuntunmu melangkahkan kaki untuk belajar berjalan
Di saat daku melupakan topik pembicaraan kita,
berilah waktu padaku untuk mengingatnya.
Sebenarnya,topik pembicaraan bukanlah hal penting bagiku,
asalkan engkau berada di sisiku,daku bahagia.
Di saat engkau melihat diriku menua,
janganlah bersedih.
Maklumilah diriku,dukunglah daku,
bagaikan daku terhadapmu di saat engkau mulai belajar tentang kehidupan.
Dulu daku menuntunmu menapaki jalan kehidupan,
kini temanilah daku hingga akhir jalan hidupku.
Berilah daku cinta kasih dan kesabaranmu,
daku akan menerimanya dengan senyuman penuh syukur.
Di dalam senyumku,tertanam kasihku yang tak terhingga padamu.
(sumber : Perhimpunan INTI Jabar, Nov, 2008)
Ikutan nulis ach...
BalasHapussapa sieh
BalasHapus